WAHANA

Memuat ||

KISS: Keep It Simple Stupid - The Arch Way || Wahana Template design by Yanuardi

WAHANA

KISS: Keep It Simple Stupid - The Arch Way

Komunitas pengguna tidak dibedakan sebagaimana kebanyakan distro. Dimana satu kelompok dapat menjadi beta tester, dan lain adalah pengguna umum untuk menerima hasil final.

Mencoba Arch dan mencari informasi lebih banyak tentangnya, sekaligus mencoba secara bertahap. 
 
The Arch Way, K. I. S. S
The Arch Way, K. I. S. S
 
 


Diambil dari Catatan FB:
Desember 2018 catatan pribadi untuk Arch, ditujukan sebagai preview tampilan.

Arch adalah salah satu distro mandiri yang dibangun dari dasar. Ini artinya Arch bukanlah turunan dari distro manapun. Arch mempunyai turunan yang dibangun darinya (mungkin tidak dalam dukungan komunitas Arch). Contoh: Anarchy, Manjaro, BlackArch, Parabola, KaOS, CondresOS dan banyak lagi.

Arch dikatakan di mana-mana sebagai distro serbaguna untuk beragam fungsi. Ia bisa dibentuk sesuai kebutuhan penggunanya. Arch sebagai satu distro yang tua dan matang, diakui sebagai satu yang termasuk ringan dan simple oleh pengguna seluruh dunia. Distro yang mudah dikelola menurut keperluan apapun. 
 
Dari semua informasi yang didapat tentang Arch itu, ternyata semua benar, namun dalam persepsi yang berbeda. Sangat berbeda.
 
***
Pengguna Windows atau Mac dan menjadi pemula dalam Linux, dimana mereka terbiasa berinteraksi dengan system melalui antar muka grafis yang memudahkan, dibantu oleh hint atau klu untuk menemukan cara eksekusi perintah... disarankan tidak mendekati Arch terlebih dahulu.
 
Arch memang serbaguna, namun mereka menargetkan pengguna yang antusias dengan DIY, melakukan sendiri. Bukan untuk yang menginginkan kepraktisan dalam OS dan segera menggunakannya untuk keperluan sehari-hari. 
 
Arch dikatakan serbaguna karena ia dapat dibentuk lagi kemudian, dan dikembangkan sesuai kebutuhan penggunanya. Terserah ingin membuat Arch menjadi OS seperti apa, karena ia sangat fleksibel. Ini butuh keinginan kuat untuk mengetahui bagaimana sistem bekerja dan mengarahkannya bekerja dalam lingkup yang diinginkan.
 
Arch dikatakan mudah dan sederhana. Namun... mudah dan sederhana di sini adalah untuk orang dalam keinginan tertentu saja. Bukan mudah dan sederhana dalam cara penggunaan komputer umumnya.
 
Arch didistribusikan dengan sangat minimalis, bahkan tanpa grafis. CLI, code line interface. Arch meringkas dengan tidak menyertakan sesuatu yang dianggap tidak penting, Sehingga tidak heran pula media instalasi medium diberikan, dengan ukuran lebih sedikit saja dari setengah Gbit
 
Dalam pemasangan Arch menawarkan pilihan sebebas-bebasnya bagi pengguna untuk bekerja pada konsol CLI itu, berbasis teks. Tidak memperlihatkan opsi yang terbatas sebagaimana umumnya penginstal sistem operasi (ambil contoh seperti installer Anaconda yang digunakan dalam pemasangan distro).
 
Kebebasan yang sangat luas, tanpa memperlihatkan opsi terbatas untuk tindakan, bisa menjadi kebingungan tersendiri. 
 
"Apa yang mesti dilakukan... tak ada opsi terlihat?" Mungkin ini yang akan terucap.
 
Dalam pemasangan Arch untuk pemula memang harus didampingi sebuah panduan. Semua hampir berupa teka-teki tanpa klu jika hanya berhadapan dengan layar. Untuk yang tidak terbiasa dengan perintah terminal linux, akan merasakan keanehan. Bahkan yang terbiasa dengan terminal namun pertama kali berinteraksi dengan Pacman, akan tetap merasakan sedikit tantangan.
 
Kesederhanaan Arch adalah dalam penyajian distribusi; ia sangat ringkas, kecil dan padat. Dan kemudahannya adalah bahwa seorang berpengalaman tidak sulit untuk berbuat sebebasnya terhadap sistem dan menjadikan sesuai keinginan. Banyak hal tersedia dan bisa dilakukan pada Arch karena sistem dan proses-prosesnya sangat transparan. Namun tanpa pengalaman, seseorang tidak akan tahu apapun yang bisa dilakukan pada layar hitam saat instalasi Arch.
 
Arch sangat ringan itu benar. Bahkan pernah diklaim bisa menggunakan 64MBit RAM saja untuk rilisnya suatu waktu. Tapi mesti diingat, Bahwa klaim itu untuk menjalankan instalasi, berbasis teks. Pada kenyataan dalam penggunaan nantinya akan sangat bergantung pengembangan pengguna terhadap Arch di mesinnya masing-masing.
.
Akhirnya Arch tentu akan menggunakan antar muka grafis yang tersedia. Apa DE yang nanti digunakan pada Arch akan mempengaruhi, karena masing-masing DE akan menggunakan sumberdaya berbeda. Berikut juga utilitas dan program aplikasi yang digunakan, berpengaruh pada penggunaan sumberdaya.
 
Ringan tidaknya Arch adalah pilihan. Namun sangat mungkin membuat Arch menjadi begitu ringan untuk penggunaan sehari-sehari, dengan pilihan yang tepat tentunya. Sekaligus hemat energi (untuk pengguna mesin portabel ini penting).
 
#Arch memiliki banyak dukungan: baik untuk troubleshooting, ketersediaan perangkat lunak, penambalan pada kelemahan, juga wiki atau sumber referensi dan informasi.
 
Arch pun memiliki komunitas yang dihimpun dalam satu rasa. Ini memudahkan jalan keluar dalam permasalahan. Penyebab adanya satu rasa dalam Arch adalah sistem pendistribusiannya. Arch menerapkan rolling release, ini berbeda dengan cara distribusi rilis sebuah distro umumnya. 
 
Menjadi satu pertimbangan lagi sebelum memutuskan Arch. Bahwa Arch menerapkan bleeding edge dan rolling release. 
 
Bleeding Edge adalah bagaimana setiap paket terbaru selalu segera disediakan untuk update. Dan Rolling release adalah kesinambungan dalam satu jalan. Ini membuat Arch selalu mendapat teknologi terbaru. Dengan sisi kebaikan berikut kekhawatiran untuk kestabilannya. Jika siap untuk ini, #the_Arch_way akan memberikan tantangan yang seru.
 
Arch tidak menetapkan rilis berkala dan tidak membagi versi dalam beta atau vanilla. Arch tidak membedakan versi rilis stabil dengan nomor urut dan menyatakan jangka waktu dukungan. Semua satu, setiap pengguna mendapat update yang sama, merasakan satu hal yang sama dari itu.
 
Komunitas pengguna tidak dibedakan sebagaimana kebanyakan distro. Dimana satu kelompok dapat menjadi beta tester, dan lain adalah pengguna umum untuk menerima hasil final.
 
|+|+|+|+|
 
Arch tidak ditawarkan kepada pengguna komputer siap pakai. Arch memang bisa untuk pemula #linux jika berorientasi pada pengembangan, atau paling tidak antusias terhadap DIY. 
 
Saran untuk transisi dari OS lain ke linux adalah #distro #linuxMint ( #linux_mint ) dan #Ubuntu. Arch tidak ditujukan untuk mereka yang menginginkan kemudahan maupun kepraktisan dalam pemakaian atau bekerja dengan komputer. Arch membutuhkan waktu penyesuaian.
 
#Manjaro adalah turunan Arch. Sebuah alternatif untuk mendapatkan fitur seperti Arch dengan proses lebih mudah. menggembirakan bagi yang tertarik dengan AUR namun tidak ingin terlalu rumit dengan cara Arch yang sangat minimalis dan mendasar.
 
#BlackArch juga turunan Arch, namun spesifik untuk pentesting. Repo BlackArch menyediakan paket-paket tool untuk penetrasi sistem. Menyerupai #KaliLinux. Repository BlackArch juga bisa digunakan pada Arch.
 
 
______
|| 01 ||
 
Postingan adalah contoh.
 

Posting Komentar

Tidak ada komentar: